Yang Hyun Suk mengungkap sebuah surat untuk fans yang mengatakan, “Aku ingin menjelaskan laporan dari kesalahpahaman yang tiba-tiba menyebar sejak kemarin malam.”
Yang Hyun Suk mengungkapkan, “Isi dari artikel-artikel tersebut adalah sesuatu yang terjadi 4 tahun lalu, dan sesuatu dimana aku pertama kali diberitahu saat orang tua Park Bom datang dan mengungkapkan bahwa mereka telah diinvestigasi.”
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa ada “Insiden mengerikan yang dialami Bom di masa lalu mengenai riwayat medisnya. Sampai saat itu, YG dan member 2NE1 tidak mengetahu soal ini.”
Alasan bahwa Yang Hyun Suk mengungkapkan ini melalui surat pribadi, bukan melalui pernyataan resmi YG Entertainment adalah karena ia merasa “Lebih baik untukku, yang mendengar semua ini [dari orang tua Bom] untuk memberitahu [fans] tentang hal itu.“
Yang Hyun Suk melanjutkan, “Dari masa-masa training, Aku telah bersama 2NE1 selama 9 tahun. Para member yang aku amati tidak merokok, tidak terlalu banyak minum [alkohol], dan untukku, tidak pernah sekalipun pergi ke club selain acara resmi.”
Namun, tiba-tiba semalam, Bom yang aku tahu tiba-tiba menjadi ‘penyelundup narkoba’ menurut artikel-artikel ini. Sangat tidak masuk akal dan mengejutkan. Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Haruskah aku menjelaskan keanehan ini? Tidakkah ini akan berakhir dengan memperburuk situasi? Meskipun begitu, untuk semua fans 2NE1, yang sekarang sedang menjalani tur dunia mereka, untuk dongsaeng konyol Bom, yang menjadi penyelundup narkoba semalam, aku tidak bisa hanya duduk dan menonton.
Sepert yang telah fans ketahui, Park Bom menghabiskan waktu yang lama di Amerika, sebelum debut 2NE1, dimana ia bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola untuk waktu tertentu. Namun, ia secara langsung menyaksikan salah seorang teman dekatnya yang sekarat saat pertandingan, dan setelah itu, Bom menghabiskan waktu-waktu sulit dalam duka dan shock. Sangat sulit baginya untuk menangani ini pada usia muda, dan menerima konseling dan pengobatan psikologis dan menggunakan obat-obatan yang diresepkan kepadanya oleh sebuah rumah sakit sebuah universitas terkenal di Amerika.
Setelah itu, Park Bom tidak dapat melanjutkan bermain sepak bola, dan memutuskan untuk menjadi penyanyi. Ia datang ke Korea dan berpartisipasi dalam audisi YG. Itu adalah hari yang aku ingat jelas, alasan mengapa aku mengingat Park Bom diatas kontestan lainnya adalah karena segera setelah aku melihatnya, ia berkata, “Jika bukan YG, aku tidak akan menjadi penyanyi.”
Meskipun ia tidak lulus audisi, ia kembali lagi dan lagi sampai akhirnya ia memenuhi syarat pada tahun ketiganya diantara ribuan yang berpartisipasi. Aku pikir ini adalah kenapa Park Bom tetap jelas berada di ingatanku.
Alasan yang aku katakan ini mungkin tampaknya tidak relevan, aku tidak tahu mengenai sejarah medisnya atau mimpinya untuk bermain bola sampai akhirnya Ayahnya memberitahuku 4 tahun lalu. Meskipun ini sudah 14 tahun sejak aku melihat Bom, sangat jelas bahwa ini adalah sebuah memori yang menyakitkan yang Bom tidak ingin ingat.
Sampai 4 tahun yang lalu, Bom telah menggunakan obat yang diresepkan kepadanya, dan karena jadwalnya yang sibuk, ia tidak dapat menerima obat di Amerika. Ibu dan neneknya mendapat masalah karena obat itu dilarang di Korea.
Untungnya, catatan medisnya selama beberapa tahun terakhir dan resep dari rumah sakit universitas itu diberikan pada saat investigasi, dan kemudian kasus itu selesai.
Ketika ditanyai mengenai narkotika yang terkandung dalam obat, Yang Hyun Suk merespon “Ibu dan nenek macam apa yang akan memberikan narkotik kepada anak dan cucunya?”
Ia melanjutkan untuk membahas penampilannya di “Healing Camp“, dimana ia pernah mengungkapkan bahwa ia membawa obat penenang karena ia memiliki ‘panic attack’ (gampang panik) dan ia tidak mengerti apa yang ada dalam obat itu, yang ia tahu hanyalah ia harus meminum obat itu.